Jumat, 18 Maret 2016

Intelegensi Embun Pagi - Proud of Dee Lestari-

Muning.....
Habis senam, sarapan, minum suplemen, trus mulailah saya di depan keyboard.
Well, saya akan cerita tentang lanjutan tulisan saya beberapa waktu lalu. Apa yang saya pikir menjadi sebuah cerita lanjutan, akhirnya menemui titik dimana saya tergelitik untuk membahasnya.
Beberapa waktu lalu, saya masih menyimpan cerita yang harus lengkap dalam waktu dekat. Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya.....15 Maret 2016, datang juga kiriman buku saya.
Intelegensi Embun Pagi sudah ada di tangan dan resmi jadi milik saya. Hahaha (tawa kepuasan!).
Bukannya apa, saya itu begitu excited kalau sudah ketemu buku, terutama novel. Sampai suami saya bilang, "Inget waktu...!", atau bahkan saking usilnya sering dengan sengaja ngumpetin novel saya. Haha, dasar!
Nah, kembali ke IEP. Saya sudah membaca sampai keping 75 saat saya menulis ini.
Hari pertama saat novel itu saya terima, gak sabar pengen cepet baca. Setelah baca prolognya, keterusan sampai keping berikutnya, berikutnya, dan berikutnya. Sampai-sampai saat saya mau tidur, gelisah. Bolak-balik badan , gak fokus tidur. Pengennya bacaaaaa aja (Lebay ya?). Tapi memang itu kenyataannya.
Padahal, jujur saja, saat saya membaca Supernova 1 - 5, ada beberapa istilah yang belum saya tahu, pahami, bahkan kuasai artinya. Alhasil, saya harus search, tanya temen, atau bahkan secara sengaja mengaitkan istilah tersebut dengan kalimat selanjutnya. Apalagi istilah yang berhubungan dengan Fisika atau bahasa eksak lainnya. Jujur kacang ijo, saya dangkal banget pengetahuan bahasa ilmiah. Tapi, dengan begitu, saya dituntut untuk cari tahu.
Well, inilah saya, harus kembali melanjutkan ke halaman 416, biar nggak penasaran. Hehe.
Buat semua, selamat membaca....!

-phy-

Rabu, 16 Maret 2016

10 Tahun Kebersamaan

Yeah...
Mungkin terkesan alay saat saya menuliskan ini. 10 tahun kebersamaan. Ya, 7 Maret 2016 ini merupakan 10 tahun kebersamaan saya dengan Frisnadi Daru Prasetyo.
7 Maret 2006 lalu, kami memutuskan untuk bersama. Bahasa alay-nya, pacaran. Kami memang labil dan sok gaul waktu itu. Jadi tidak heran kalau sepanjang perjalanan kami, banyak sekali hal atau kejadian norak yang kami lakukan berdua.
Mulai dari pakai baju kembaran, cicin kembaran, pakai kalung kembaran, dan beberapa kembaran lainnya. Kami juga selalu dengan sengaja merayakan sesuatu yang -mungkin- dianggap sebagian besar orang norak, yaitu hari jadian. Kita saling tukar kado. Nggak harus kado yang wah, sepasang kaos kaki pun bisa jadi hadiah. Haha...enggak banget kan? Anehnya, kalau si pacar saya itu lupa, saya ngamuknya setengah gila.
Kami sempat melewati beberapa masa-masa krisis. Mulai dari krisis ekonomi, krisis kepercayaan, dan krisis pertemanan. Kami bahkan sempat kehabisan uang dan harus ngutang sana-sini agar bisa tetap hidup. Anehnya, kalau pas punya uang, lagak kita ngelebihi manusia terkaya. Sombong banget men! Nggak mau jajan di pinggiran. Kami sempat tidak mendapat kepercayaan dari beberapa dosen. Dikira kami yang sibuk pacaran, nggak bakal konsen kuliah. Nyatanya? Ahay..IPK sangat memuaskan dong! (Mulai sombong....!). Kami sempat diacuhkan oleh beberapa oknum yang mempunyai "kepentingan", karena kami disinyalir sebagai mahasiswa yang "ngathok" (penjilat) ke dosen.
Nah, setelah 6 tahun 8 bulan berjalan, kami melangsungkan ikrar pernikahan. Alhamdulillah.
Begitu banyak sesuatu yang kami lakukan sampai detik ini.
Suka duka, canda, tawa, tangis, haru, sebel, jengkel, marah, emosi, baikan, dan rasa campur lainnya turut menenmai kebersamaan kami.
Semoga saja, hal manis dan indah yang dibumbui dengan rasa campur aduk, bisa mengawetkan perjalanan kami sampai nanti tak terbatas!
Amiiin...