Rabu, 08 Februari 2012

Cewek Matre? Iya Dong!

Banyak yang tidak suka dengan cewek centil, ganjen, kepedean, norak, dan manja. Mungkin kriteria yang bikin eneg para laki-laki itu masih bisa ditolerir, mengingat ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa cewek dengan kriteria seperti itu masih laku juga di pasaran. Walaupun kita tidak tahu apa tujuan dari para lelaki memacarai mereka yang berkriteria seperti itu. Entah untuk diperbaiki attitudenya, hanya sekedar bercinta saja, atau bahkan cuma dimanfaatkan. Tapi biarlah! 

Disini saya akan membahas tentang cewek matre! Iya, matre! Dimana matre selalu diidentikkan dengan cewek yang selalu menguras seluruh harta kekayaan si cowok, setelah semua uang habis, kebanyakan cowok ditinggal begitu saja. Kalau uang masih banyak bisa jadi akan berakhir pada sebuah pernikahan yang akan memunculkan wacana baru yaitu, "Mau menikah karena si cowok kaya!". Saya setuju dengan pernyataan itu, tetapi saya juga punya argumen lain tentang cewek matre.

Menurut saya, semua cewek matre! Hanya saja KADARnya berbeda. Ada yang secara terang-terangan minta ini itu ke si cowok, ada yang samar-samar dengan memancing cowok -biasanya (contohnya) dengan dialog begini, "Yank, rambutku berantakan ya sekarang?/Iya sayank!/Hu-um, lama gak nyalon,jadi kelihatan jelek ya?/Ya udah, besok nyalon!"-, dan ada juga yang malu-malu. Sebagian besar cewek tidak ada  yang mau harus bayarin cowoknya makan tiap hari. Kalau hanya sesekali, pas si cowok bener-bener kere atau moment tertentu, okelah! Beliin kado cowok pas moment tertentu, bisa dimaklumilah. Tetapi kalau intensitas kebutuhannya sudah sama dengan jatah makan dan kebutuhan kita lainnya , lama-lama bikin gondok juga.

Bagaimana saya bisa berpendapat kalau semua cewek matre -dengan kadar yang berbeda tentunya-? Contoh kecil saja, pada saat ada cowok pedekate, tentunya sebagai cewek gak mau dong bayarin  makan, nonton, jalan-jalan, terus biaya first date lainnya. Walaupun pada agenda kencan pertama, yang lumrah memang cowok harus siap dana untuk modal utamanya. Tetapi ada juga cowok yang gak punya malu, pada saat kencan pertama, malah si cewek yang harus bayarin! Well girls, kalau kamu menemukan cowok yang seperti ini, langsung hapus namanya dari phonebook kamu! Gak usah kenal deh! Berani pedekate, malah gak modal.

Contoh lain, pada saat bertengkar, tentunya -biasanya- cowok akan berusaha menarik perhatian si cewek dengan memberikan beberapa kado atau minimal ngajak  makan -dengan alasan menyelesaikan masalah-. Saya pernah protes pada Adik Kos saya, waktu dia mau diajak balikan cowoknya hanya ditraktrir jagung bakar satu biji! Bukan harga jagung bakar yang membuat saya meradang! Tetapi usaha si cowok enggak banget! Hello,,,iya kalau bawa jagung bakar 10 biji, sebagai usaha untuk mendapatkan hati Adik Kos saya lagi! Masih banyak contoh lain dari kematrean cewek yang saya akui, itu memang ada, termasuk berlaku untuk diri saya sendiri. Sebagai perempuan, kita harusnya tidak mengeluarkan biaya -yang besar- untuk mendapatkan cinta! Kodratnya kita pasif -bukan mau dipasifkan tentunya-.

Saya bukan mengajari atau mendoktrin semua cewek yang baca tulisan saya ini untuk matre! Tapi pada dasarnya-menurut saya-, dari lubuk hati yang paling dalam dari setiap cewek memang memiliki naluri untuk matre- Ingat, dengan kadar yang berbeda!-. Jadi wahai kaum Adam, berani mendekati perempuan, jangan cuma modal tampang doang! Karena nanti endingnya, memang kewajiban para lelaki untuk menafkahi istrinya! Belajarlah mulai sekarang!
:)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar