Sudah Bilang I Love
You?
Oleh: Vika Varia
Matovana
Berbicara
perihal pola hidup sehat, sudah jamak dibahas tentang makanan seimbang,
olahraga teratur, istirahat yang cukup, atau kebutuhan menjaga fisik sesuai
anjuran praktisi kesehatan. Padahal, untuk menjadi sehat sudah barang tentu
tidak hanya berbicara tentang jasmani saja, melainkan jiwa atau rohani patut
menjadi isu yang layak untuk dibahas pula.
Jasmani
dan rohani memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Mereka adalah satu
kesatuan yang harus bisa berjalan seirama. Bisa dibayangkan kalau salah satu
dari mereka sedang mengalami kegagalan fungsi. Bisa dipastikan kondisi kita
menjadi sedikit terganggu dan kita serta merta mencari solusi untuk membuat semuanya
kembali menjadi seimbang.
Oleh
karena itu, pola hidup sehat yang akan kita bahas kali ini adalah secuil
tentang pola asuh anak yang berkaitan tentang rohani. Bahasan kita sederhana
saja, yaitu tentang hak anak untuk mendengar sesuatu yang baik demi
kelangsungan pemenuhan jiwanya agar terus merasa positif.
Terkesan
sulit memang mengajarkan si Anak yang masih berada di dalam kandungan atau bayi
yang baru lahir bisa memahami apa yang kita ungkapkan. Bahkan bisa dikatakan
mustahil. Tapi percayakah Anda bahwa janin dan bayi bisa menerjemahkan bahasa yang
kita sampaikan kepada mereka? Melalui mimik dan gesture penyampaian kita, mereka tentu paham tentang apa yang kita
bicarakan. Satu hal yang perlu diketahui, mereka juga ternyata juga bisa
memberi umpan balik dan jawaban terhadap apa yang kita sampaikan. Bagaimana caranya?
Kerjapan mata, rekahan senyum, dan polah mereka adalah tanda dari jawaban itu.
Sejak
kita mengetahui dan menyadari bahwa ada Malaikat Kecil yang sedang menunggu
untuk dilahirkan ke dunia, hal penting yang harus dilakukan adalah memenuhi
kebutuhannya agar merasa terus disayang oleh kita. Belaian lembut dan doa serta
harapan yang baik tidak pernah terhenti terucap dari hati dan mulut kita.
Nah,
lontaran seperti apa yang baik untuk diucapkan? Banyak sekali kata atau kalimat
baik yang bisa disampaikan kepada Malaikat Kecil kita. Salah satunya adalah
terus mengucapkan I Love You. Terkesan
gombal dan pasaran, memang. Tetapi di balik kalimat itu, terselip makna bahwa
kita benar-benar mencintainya sepenuh hati. Bahwa kita adalah orang yang
benar-benar menginginkannya untuk tumbuh dan berkembang dengan cinta.
Sejak
kecil, si Anak yang terus menerus mendengar kalimat I Love
You yang tulus dari kita dan orang lain di sekitarnya, menjadikannya tumbuh
menjadi sosok yang bisa dengan sangat mudah menebar kasih. Di telinganya terus
didengungkan kalimat dan kata cinta disertai dengan doa-doa baik lainnya.
Pernah
mendengar kisah dua gelas air yang di mana salah satunya terus dibisikkan kata
cinta dan kalimat positif lainnya, sementara yang lain didengungkan kalimat
atau kata negatif. Apa yang terjadi pada dua gelas air tersebut? Gelas pertama
yang dibelai dengan cinta, partikel airnya menyerupai kristal-kristal cantik. Sebaliknya,
gelas yang lain menjadikan partikelnya keruh dan tidak menarik untuk dilihat.
Begitu
pula dengan anak kita. Sejak kecil, kalimat cinta, harapan, dan doa baik jika
terus digaungkan, akan membuat hatinya menjadi cantik dan secara tidak sadar
kecantikan hatinya akan membawa pengaruh positif pada lingkungan sekitar.
Lantas,
apakah kalimat I Love You bisa menjadikan
hidup menjadi sehat? Jiwa yang diselimuti oleh mosi positif, sudah barang tentu
menjadikan fisik menjadi lebih sehat dan mental menjadi lebih kuat. Bukankah kita
sudah kerap mendengar ‘Di Dalam Hidup yang Sehat, Terdapat Jiwa yang Kuat’? Rasanya
kita tidak perlu lagi memusingkan lagi kalimat bijak itu.
Kita
sebagai orang tua, tentu saja ingin melihat anak kita tumbuh dan berkembang dengan
penuh cinta dan mampu menebarkan kebaikan itu. Kalau bukan kita yang memulainya
sejak dini, lantas siapa dan mau kapan lagi? So, sudahkah kita mengucapkan I Love You pada buah hati kita hari ini?
#1000HariTerbaik
#1000HariPertamaAnanda
#KawanGNFI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar