Jumat, 04 Agustus 2017

Sudahkah bilang I Love You hari ini?

Cerita pagi yang setiap hari selalu membuat hati saya luluh lantak. Apa pasal? Melewati masa cuti tiga bulan, sengaja saya manfaatkan untuk full time dengan Kakak. Selama ini kami hanya bertemu sore sampai malam hari. Sisanya, Kakak bersama pengasuhnya. Oleh karena itu, saya benar-benar ingin menghabiskan waktu dua puluh empat jam dengan Kakak.
Selain untuk menebus kebersamaan yang hilang selama ini, saya ingin melihat langsung perkembangan dan ‘mendekatkan’ diri secara lahir batin dengan Kakak. Saya bisa menikmati moment dimana Kakak molet baru bangun sampai harus marah-marah saat malam menyuruhnya untuk tidur.
Hasilnya bisa saya lihat, Kakak nampak senang bukan kepalang. Ceria terus! Nah, ini yang membuat saya semakin ciiintaaaaa….Setiap baru bangun, Kakak pasti langsung bilang,”Ma…peluk!”.
Ya,otomatis saya peluk dia dan cium kening meskipun masih bau apek dan (maaf) iler. Haha. Tak masalah! Di situ istimewanya. Selama ini saat sore bertemu dengannya, kondisi Kakak sudah bau keringat dan matahari selepas main seharian. Jadi, aroma bangun tidur yang khas itu sungguh-sungguh saya nikmati.
Kalimat kedua yang diucapkan Kakak setelahnya (yang membuat saya tambah klepek-klepek) adalah, “Kakak sayang sama Mama!”. Ah, senyum mentari dan cahya rembulan mah lewaaaat! Saya dengan cepat menjawab, “Mama juga sayang Kakak.” Hati saya bermekaran, mengalahkan mekarnya bunga Asoka di depan rumah. Haha.
Setelah saya memandikan dan mengganti bajunya, selalu Kakak meminta untuk dicium dan tak lupa ia berujar, “I Love You, Ma! Adek juga.” (sembari mencium perut saya yang buncit). Tanpa pikir panjang saya jawab, “Love You, too!
Tiga kalimat ajaib yang terlontar dari bocah polos ini membuat saya menjadi seorang Mama yang luar biasa. Bagaimana tidak? Saya yang selama ini memang hanya separuh hari bertemu dengannya, langsung merasa utuh setelah setiap hari mendengar kalimat-kalimat yang luar biasa hebat itu.


Nah, untuk semua Mama di dunia ini, sudahkah bilang I Love You hari ini pada buah hati tercinta? Meskipun hati saya senang bukan kepalang mendengar apa yang diucapkan Kakak, tapi saya merasa kecolongan. Karena selalu Kakak yang mendahului mengucapkan kalimat romantis kepada saya, bukan saya duluan. Oleh karenanya, Anda semua sebaiknya memulai ya! Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar