Rabu, 18 Januari 2012

Bisakah Membedakan?

Mengingat perjalanan asmara salah satu teman saya ternyata bisa juga jadi inspirasi. Teman saya yang satu ini bisa dikatakan manusia yang memiliki dan menahan cinta terlama yang pernah saya tahu. Mengapa? Karena lebih dari satu dekade mempertahankan cinta pada satu orang saja -dengan hubungan yang tidak bisa dideskripsikan-. Mereka saling melengkapi, sering jalan bareng, dan berbagai kegiatan lain layaknya orang pacaran. Tetapi sebenarnya mereka tidak berada dalam satu ikatan. Terbukti, kadang salah satu diantara mereka dengan bebasnya kencan dengan orang lain.

Sekarang teman saya itu sudah memiliki pacar resmi yang sudah mau berkomitmen, tidak abu-abu lagi seperti yang dulu. Ada satu hal yang terus saya tanyakan kepada teman saya itu, apakah dia merasa nyaman dengan pacarnya yang sekarang? Saya khawatir kalau ternyata pacarnya ini hanya dijadikan pelarian karena kasus percintaannya dimasa lalu. Jawaban pasti belum ada, karena kadang teman saya juga masih merasa kangen dengan obsesi satu dekade-nya itu.

Nah, berarti secara cepat saya tarik kesimpulan bahwa pacar pertama belum tentu cinta pertama. Begitu juga sebaliknya. Saya coba jelaskan singkat saja. Pacar pertama adalah orang yang pertama kali berkomitmen dengan kita dalam ikatan pacaran (proses suka, PDKT, nembak, jadian, dan putus-pada akhirnya). Pacar pertama biasanya terjadi pada saat kita masih SD, SMP atau SMA, dan biasa disebut cinta monyet. Karena pada dasarnya rasa suka timbul karena sering digojloki teman sekelas. Kita tetap merasa deg deg ser, tetapi kalau pada akhirnya putus, ya kita bisa biasa saja menanggapinya (berlaku untuk beberapa orang saja). Walau terkadang kita tidak terlalu suka dengan pacar monyet kita itu, bisa jadi dia adalah orang pertama yang memberi kita surat cinta, bunga, kado, dan melakukan kegiatan "pertama" lainnya.

Tetapi mari kita tengok pada cinta pertama. Nah, ini bisa diartikan bahwa kita tidak selalu bisa berkomitmen dengan cinta pertama kita. Bisa jadi karena cinta kita tidak terbalas (dia tidak suka ke kita, terpisah oleh jarak, usia, de el el) dan kita hanya bisa memendam rasa itu sampai saat ini -seperti kasus teman saya itu-. Cinta pertama itu banyak yang bilang kalau gak bisa ilang dan nempel terus di hati. Selalu terbawa ke pikiran dan pasti selalu mewakili suasana dimana kita berada sekarang. Begitu ajaib-kah cinta pertama itu?


Cerita lain juga muncul, dimana saya punya teman yang bisa menjaga kadar percintaan mereka dari SMP sampai menikah dan akhirnya mempunyai 3 orang anak yang lucu-lucu sekarang. Walaupun saya juga belum tahu apakah mereka sama-sama merupakan cinta pertama. Namun yang jelas, mereka bisa awet.
Temans, coba diingat dan ditengok lagi, yang saat ini bersama dengan temans itu adalah pacar pertama atau cinta pertama?
:p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar