Senin, 09 Januari 2012

Saya, Anto dan Hendra. Kami punya RAHASIA

Saya mempunyai beberapa teman yang memiliki predikat selebritis kabupaten. Saya sendiri bekerja di bidang broadcasting, jadi saya tidak jauh-jauh dari hal itu-dunia selebritis-. Dua orang yang melekat di hati saya, dua orang ini memang teman baik saya. Mereka adalah orang-orang luar biasa!
ANDRIANTO MUHAMMAD
Saya bertemu dengan seorang Muhammad Andrianto pada tahun 2008 dalam ajang ROOKIE DJ SOKA RADIO, ajang pencarian bakat untuk pemula di bidang broadcaster yang digelar oleh PT. RADIO SOKA ADISWARA.Kita sama-sama jadi finalis 10 besar. Sejak pertama kenal, saya sudah cocok dengan dia. Kita sama-sama suka rumpik. Bukannya saya tidak akrab dengan finalis lainnya, tapi Anto berbeda. Diluar kegiatan ROOKIE DJ pun kita menyempatkan untuk keluar, main ke kontrakannya atau sekedar makan dan curhat-curhatan. Bahkan  saking kangennnya, saya  pernah nyamperin Anto ke kampusnya.
Anto itu anaknya pinter dan selalu format masa depan. Dia selalu bilang "ayo Vik,,koen iku kudu maju dan berkembang!". saya hanya angguk-angguk, angkat bahu, dan bilang "ya sutra To, orientasiku nikah". "Sido nikah karo Pras koen???", langsung aja nyambarnya kayak gitu. Huuemm,ya iyalah To.
Selalu yang saya ingat ketika ketemu dengan Anto, baik itu direncanakan atau tidak sengaja, dia selalu memegang tangan saya, cipika-cipiki dan selalu senyum, ketawa tanya kabar serta kegiatan saya akhir-akhir ini. Saya orang yang paling merasa kehilangan pada saat Anto terdump out-istilah dieliminasi dari ajang Rookie Dj-. Saya nangis sejadi-jadinya, rasanya gak mau untuk pisah. Bisa dilihat bagaimana ekspresi muka jelek dan aneh saya di youtube,dengan  keyword DUMPOUT ROOKIE DJ 2008 MINGGU ke 2. Pasti wajah saya sangat terlihat acak adul. Tapi itulah saya, saya tidak suka perpisahan.
Anto sekarang tambah sukses. Setelah tahun 2008 ikut ROOKIE DJ, setahun kemudian dia terpilih sebagai GUS JEMBER 2009. Coba bayangkan, saya mempunyai teman baik yang pada akhirnya menjadi seorang duta wisata kabupaten. Saya sampai rela melihat ajang tersebut -pada waktu itu di GOR Kaliwates Jember-, sampai harus membiarkan pacar saya untuk berangkat futsal sendiri. Dia juga terpilih jadi GUS Favorit 2009. Ternyata apa yang saya lakukan untuk mendukung Anto tidak sia-sia. Karena sebelum karantina dan final, Anto rutin mendatangi saya untuk meminta dukungan Gus Favorit. Polling dukungan lewat potongan gambar Gus/Ning yang ada di harian Radar Jember. Sampai-sampai saya bawa gunting kemanapun saya pergi dan tentunya saya masukan dalam tas gunting itu. Mengingat saya sering makan di salah satu warung yang langganan koran. Sore harinya Anto akan datang ke kosan atau kita janjian di suatu tempat untuk memberikan beberapa potongan dukungan bergambar wajah-wajah finalis. Terbukti Anto yang menang.
Sekarang Anto sudah bekerja di salah satu bank di Probolinggo. Semakin sibuk saja dia itu.
Anto orang yang luar biasa dan hebring, tentunya punya sisi lain yang tidak mau dia ungkapkan kepada saya.Sebaik-baiknya kita berteman, Anto jarang menguak sisi kehidupannya yang lain. Saya menghormati itu dan saya juga malas bertanya tentang hal-hal yang bersifat pribadi.
Apapun itu bentuknya, dari seseorang yang tidak kenal, akhirnya saya bisa menganggap Anto adalah inspirasi dan orang yang luar biasa!
HENDRA FEBRI
Sosok yang selalu banyak ide! Itulah kalimat pertama yang bisa saya lontarkan ketika ada orang yang bertanya Hendra itu seperti apa. Selalu ada saja yang dia lakukan dan saya hanya nurut saja, atau menambah sedikit ide. Yupz, hanya sedikit yang bisa saya tambahkan, mengingat ide dari Hendra kadang-kadang sudah dirancang secara kompleks dan oke.
Berteman dari kecil, mulai TK, SD, dan Kuliah - SMP dan SMA, kita berpisah-. Hendra SMP di Sempu dan SMA di Rogojampi, sedangkan saya dari SMP sampai SMA di Genteng. Sejak sekolah terpisah, kita jarang ketemu walau kita bertetangga, beda RT dan RW saja, tapi masih satu desa.
Ketemu lagi pas kuliah, sama-sama di FKIP, Hendra di Biologi dan saya di Ekonomi.
Hendra yang terkenal pendiam dan introvert di kampung saya, tidak berlaku bagi saya. Saya dan Hendra selalu rame. Banyak orang rumah yang mengaku sungkan ngobrol dengan Hendra, tapi tidak bagi saya. Sampai-sampai kita punya panggilan sayang "GEMBEL". Dia memanggil saya Gembel, begitu juga sebaliknya. Di phonebook pun namanya saya tulis "Sugem dan Hend Mbel".
Pernah magang bersama di SMP Terbuka di Bedewang-salah satu desa di Kecamatan Songgon Banyuwangi-. Tiap pagi antar jemput dan mengakibatkan kita digosipkan berpacaran oleh murid dan guru tempat kita magang.
Pernah satu kantor dengan Hendra membuat saya merasa nyaman karena ada teman seperjuangan yang menguasai bahasa osing, ada yang suka antar jemput kalau ada acara di kantor -gosip pacaran kembali meyeruak, karena kita selalu tampil mesra,hehehe-, dan kita sering saling pinjam - meminjam uang pas lagi seret, walau saya yang paling sering pinjam uang ke Hendra. Hendra tidak pelit sama sekali.
 Saking kita deketnya, saya tidak malu lagi untuk berdegan di luar kewajaran di hadapan Hendra. Adegan yang tidak akan saya tampilkan di muka umum. Contonhya pada saat beberapa onderdil yang saya pakai tiba-tiba lepas, saya langsung teriak,"Mbeeellll,,,,iki lho copot!!!!". Hendra langsung jawab,"hadeehhh,,biasa yane iki Mbel!!!", -"hadeehhh,,biasa kamu ini Mbel!!!". Saya suka Hendra yang kayak gitu!!!!
Tahun 2010 Hendra ikut pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi. Saya memastikan jadwal untuk bisa nonton langsung. Bersama Mak Fifi -kabag siar saya-, kita live dari Jember menuju Banyuwangi. Penuh semangat saya bengak-bengok mendukung Hendra. Kalau finalis lain membawa puluhan supporter, Hendra bawa beberapa saja saudara-saudaranya, dan cukup saya saja yang teriak heboh. Terbukti kehebohan mono saya membawa Hendra menjadi Thulik 2010.
Tahun 2011 Hendra memutuskan resign dari Soka Radio dan sudah pasti saya orang yang paling tidak ikhlas dengan kepergiannya. Acara perpisahan yang sudah dijadwalkan sengaja saya lupakan, sampai Hendra sendiri yang sms dan merayu saya untuk datang ke farewell party-nya. Saya nangis heboh dan gak bisa ngomong waktu harus mengucapkan salam perpisahan. Saya adalah orang yang menghabiskan banyak tisu waktu itu. Hendra memilih berkarir si dunia per-bank-an dari pada saya dan Soka Radio. Padahal pada saat Hendra tes di bank, saya selalu berdoa kepada Tuhan semoga dia tidak diterima. Jahat sekali saya ini ya??? Hehe, maap Mbel.....!
Hendra tertutup sekali perihal kehidupan pribadinya. Banyak selentingan tentang dia diluaran sana yang pada akhirnya sampai ke telinga saya. "duueh,,sing kok Mbel. Lare-lare iku rumpik!"-"duueh,,gak kok Mbel. Anak-anak iku gosip!". Itulah jawaban yang saya peroleh dari Hendra ketika saya tanya tentang sesuatu hal yang agak sensitif tentang gosip diluar sana.
Pernah pagi-pagi sekali Hendra sms saya, sampai sekarang smsnya masih saya simpan, yang berbunyi, "Mbel..yane sering crito opo se neng oma kok mesti tiap isuk oma pertanyaane frontal2 terus tentang aku ma *****. Yg katae iku brsumber dr kmu..aku ngeroso gk nyaman ae mbel..jok nyinyil ta lambene aku tuh mosok pacaran ta ambek ***** iku..guyon yo guyon lah tp jok nemen2 kan menyangkut nama baikku jg. Isun ngomong digi soale isun heng nyaman mbel..dadi yo mending isun ngomong baen neng yane..okeee". Sms ini saya tulis kembali sama persis, tanpa mengurangi apapun, dengan sms yang dikirim oleh Hendra kepada saya. Saya syok, tidak pernah Hendra semarah itu ke saya. Saya hanya bengong dan bingung harus bereaksi seperti apa setelah guyonan saya dengan Mbak Fifi akhirnya malah jadi boomerang untuk pertemanan saya dengan Hendra. Tetapi saking baiknya seorang Hendra, lambat laut masalah itu beres juga. Saya harus meminta maaf dengan segala kerendahan hati saya.
Tapi bailklah, saya juga lama-lama malas tanya dan berusaha menghormati privasinya.
Kedua orang ini memiliki beberapa kesamaan. Sama-sama duta wisata dari kabupaten masing-masing, sekarang bekerja di bank, sama-sama sibuk. Terlepas dari itu semua, tahukah Anda bahwa mereka memiliki kesamaan face dan warna kulit-agak gelap eksotis,ahayyy!!!-.
Saya juga mau tidak mau memperlakukan hal yang sama dengan mereka, yaitu malas bertanya tentang kehidupan pribadi mereka. Memang karena hubungan pertemanan kami masih punya rahasia.
With Love, Vika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar