Senin, 09 Januari 2012

Lagu Itu...

Beberapa waktu yang lalu pada saat saya dengan salah satu teman saya -Christina a.k.a Nia alias Creed- menyempatkan untuk menghabiskan waktu di salah satu pusat perbelanjaan di Jember. Saat kami makan di cafe-nya, kebetulan ada event juga disana, tiba-tiba panitia dari event tadi memutar lagu yang pada saat itu benar-benar memaksa saya untuk memngingat beberapa hal yang menjadi bagian dari hidup saya.
Sebelum saya jelaskan lagu apa yang saya maksud itu, terlebih dulu saya akan memberikan pertanyaan atau mengingatkan Anda tentang lagu. Mungkin diantara teman-teman pernah memutar sebuah lagu secara berulang-ulang, baik dalam MP3, kaset, VCD, di leptop atau di media apa pun. Atau apakah temans juga pernah dalam satu hari mendendangkan satu lagu secara terus menerus, baik itu di kamar, di kelas waktu kuliah, di kamar mandi, di jalan, dimanapun temans berada. Bahkan temans rasanya harus mengingat lagi, apakah pernah sampai menulis ulang lirik lagu andalan atau copas dari internet karena sangking pas-nya lagu itu di lubuk hati teman-teman sekalian. Bisa jadi itu lagu favorit dari temans yang tidak tergantikan oleh lagu apa pun!
Nah, ternyata tanpa kita sadari, kadang-kadang kita berperan sebagai artis -pemeran utama- dalam sebuah kejadian yang dimana pada saat kita mendengarkan sebuah lagu, kita merasa lagu itu menyindir kita atau bahkan sangat mewakili perasaan kita. Menyindir disini dalam artian kita merasa bahwa kadang kita terlalu jahat terhadap pasangan, karena saya juga pernah mengalami -pada saat itu salah satu teman menyindir saya dengan kalimat,"Vik, coba dengarkan lagunya Ada Band yang Pemain Cinta! Cocok buat kamu". Ternyata setelah saya dengarkan, ada lirik yang berbunyi "...kau begitu asyik mendua......bla..bla..walau dirimu begitu indah, maaf kau tak pantas bagiku". Setelah mendengarkan, meresapi dan menganalisa, ternyata lagu itu untuk perempuan yang tidak setia. Baiklah, saya menanggapinya dengan santai dan berucap terimakasih kepada teman saya itu.
Sekarang kita bahas tentang lagu yang mewakili perasaan. Dimana kadang kita tiba-tiba menteskan air mata-dramatis-, langsung diam atau ikut berdendang pada saat ada lagu yang lagi kita banget. Saya ambil contoh, beberapa hari yang lalu adik kos saya tiba-tiba lagi on terus dengan lagu terbarunya Pay feat Irang&Vanya yang judulnya "Pas Kena Hatiku". Setelah saya tanya, tenyata dia lagi merasakan hal yang sama dengan cerita di lagu tersebut, dimana ada lirik "...rasanya tersiksa, rasanya tak mau ingat...". Baiklah...saya mencoba memahami karena kadang saya sendiri mengalami hal itu, menyindir orang dengan lagu dan kadang terhipnosis dengan lagu itu. Terbukti lagu lama dari Krisdayanti "Penantian" juga pernah saya banget!!!
Temans, sekarang saya juga akan bertanya, apakah saat ini temans punya lagu yang mewakili perasaan dan apakah teman juga mempunyai lagu favorit? Menjawab pertanyaan ini, sekaligus menceritakan lagu apa sebenarnya yang membuat saya tertegun waktu makan bersama teman saya itu. Pernahkan temans mendengar nama Bruno Mars? Penyanyi cowok berkulit coklat eksotis, perawakan tinggi nan manis ini tengah membuat saya terkenyong-kenyong alias angkat 4 jempol atas "Talking to The Moon"-nya. Saya pertama kali mendengar lagu ini pada saat saya berkunjung ke kosan teman kantor saya. Begitu menyentuh dengan liriknya "I know you're somewhere out there, Somewhere far away, I want you back,I want you back...". Jika dilihat dari judulnya saja, kita sudah tahu kalau kita sedang berbicara dengan bulan, mungkin terkesan sia-sia, karena bulan tidak mungkin bisa ngomong, berasa kembali ke era 90-an dengan lagunga Doel Sumbang feat Nini Carlina "Kalau Bulan Bisa Ngomong". Nah, si Bruno sendiri mungkin juga tidak punya pilihan lain untuk bagaimana mengungkapkan perasaanya dan lagu ini terpilih menjadi soundtrack of my life di penghujung tahun 2011 kemarin. Sampai-sampai saya putar berkali-kali di winamp, menemani mandi saya lewat MP3, dan mewarnai status saya di fesbuk beberapa kali.
Kalau ditanya tentang lagu favorit, saya akan tegas bilang "Dan" dari Sheila On 7. Apa alasannya? Karena ternyata kita bukan siapa-siapa untuk orang lain pada saat orang tersebut sudah tidak merasa nyaman dengan kita. Berlagak apa pun kita di depan orang tersebut, tidak akan merubah apa pun selama kehadiran kita ternyata tidak diharapkan. Saya bisa memetik kesimpulan dari lagu ini. Yaitu ternyata kita tidak bisa bersikap sok kalau ternyata kita tidak bisa apa-apa. Coba temans dengarkan lagu ini dan pasti akan menemukan lirik "...lupakanlah saja diriku, bila itu bisa membuatmu kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kala...".
Sebenarnya masih banyak lagi lagu yang saya suka, tetapi bukan favorit. Sampai saat ini di awal tahun, si Bruno belum tergantikan dengan lagu apa pun untuk menjadi soundtrack of my life. Belum tahu besok atau lusa, apakah jawara itu akan bergeser atau tergantikan oleh lagu lain atau tidak.
Nah, sekarang bagaimana dengan temans? Pertanyaan kembali terulang dan harus terjawab, apakah teman juga memiliki lagu favorit atau bahkan saat ini ada lagu yang menjadi soundtrack of your life? Karena apa pun lagu yang temans pilih, tentunya semua memiliki alasan, seperti kata Hoobastank, The Reason.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar