Senin, 23 Januari 2012

Kau yang Mulai, Kau yang Mengakhiri. TERLALU!

Mami, Mama, Tante, My God! Kenapa dia ninggalin aku??? Padahal dia yang dulu nguber-nguber, sms duluan, bilang sayang, perhatian, dan berbagai aktivitas lain yang buat aku terkenyong-kenyong! Tapi sekarang?! Hey boy, kemana kamu? Ada cewek lain-kah, aku tidak penting-kah, atau jangan-jangan malah selama ini kamu gak suka ke aku??!!!
Baik, apa boleh aku ambil kesimpulan berkaitan dengan hubungan kita boy?
Oke, sekarang ini semua berarti:
1. Kamu sudah mengambil sikap yang ternyata menyakiti perasaanku. Oke boy, kamu sudah mulai belajar menjadi pria dewasa dan berusaha mengambil keputusan. Tapi tunggu dulu, kalau pun akhirnya akan seperti ini, apa kamu tidak pernah berfikir kalau aku sudah mulai ketergantungan ma kamu? Sms kamu yang mesra, telepon kamu yang romantis, perhatian kamu yang overload setiap harinya, dan semua yang kamu berikan selama ini ternyata harus berakhir tragis. Baik, baik, dan baik! Aku berusaha baik-baik saja walau itu sakit.
2. Ternyata aku tidak penting kan buat kamu? Oke, oke, oke! Kamu ternyata juga tidak penting buat aku! Mau bukti? Aku masih bisa berdiri dan makan (lumayan) enak, walau sedikit mbrebes mili.
3. Keadaan yang tidak memungkinkan kita bersama, karena Tuhan sudah tahu kalau kamu ternyata tidak baik buat aku. Mencari jalan pisah itu memang susah, tapi mau cari jalan senang memang terlalu mudah! Tetapi lebih baik pisah sekarang kan boy? Daripada nanti malah bukan air mata saja yang akan aku keluarkan kalau kita pisah. Aku malah takutnya harus bunuh diri -wah?!- , menjadi linglung -busyet!-, dan bahkan malah membuat aku menjadi manusia paling tidak oke di dunia! Tuhan ternyata sayang sekali padaku boy! Menunjukkan kalau kamu ternyata bukan pria baik-baik!


Nah, temans! Apa yang saya simpulkan ini mungkin bisa membuat seseorang yang patah hati -sebisa mungkin- tidak terlalu patah. Saya jadi ingat salah satu posting teman saya -Bety- di fesbuknya yang kurang lebih isinya seperti ini: "Kita berpisah bukan karena sudah tidak cinta atau sayang lagi. Tetapi kita tidak ingin lagi menyakiti satu sama lain".
Perasaan dicampakkan, tidak dihiraukan dan ditinggalkan adalah sesuatu yang membuat kita menjadi manusia tidak penting di muka bumi ini. Tetapi tahukan temans, mungkin juga kita pernah menjadi manusia paling jahat di dunia ini -hanya kita sendiri yang tahu-. Instropeksi, koreksi, dan tahu diri adalah hal yang harus kita lakukan. Kalau pun kita sekarang sedang jatuh, siapa tahu besok atau lusa kita sudah bisa berjalan dan berlari -mungkin saja!-.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar