Senin, 09 Januari 2012

Teman Berkualitas itu, Nia.

Well, sudah saatnya saya akan menulis lagi tentang salah satu teman saya yang istimewa. Kalau mungkin temans rutin membaca tulisan saya, saya berjanji akan membahas tentang teman-teman saya yang "berkualitas". Kali ini saya akan membeberkan kisah teman saya yang sudah beberapa waktu tidak bertemu&baru saja (beberapa bulan terakhir) kita dipertemukan lewat jejaring sosial -fesbuk-. Oh, fesbuk,,,terimakasih!
Sama - sama kuliah di Jember, dengan jurusan yang berbeda, seharusnya kami punya kesempatan lebih untuk sering bertemu. Nyatanya selama 6 tahun tinggal di daerah kampus, kami bertemu pada awal-awal kuliah dulu, sesekali waktu pertengahan kuliah, dan malah jarang waktu sudah semester akhir. Bahkan setelah kami sama-sama bekerja, bisa dikatakan tidak pernah bertemu. Sampai pada akhirnya fesbuk ciptaan Mark Zuckerberg yang "memaksa" kami untuk bereuni lagi.
Christina Kurniawati.
Perempuan muda, lugu, polos dengan rambut potongan oval-nya -dulu-, yang berasal dari kawasan selatan Banyuwangi, tepatnya kecamatan Pesanggaran. Desa dan dusunnya saya lupa, karena begitau jaauuuhhnya jika dijamah dengan kaki terbuka. Pernah saya nyampe rumahnya di kawasan itu. Ampun, rumah saya yang di desa, masih lebih mending karena mungkin lebih dekat dengan kabupaten! Dua puluh empat tahun yang lalu, Nia -saya memanggilnya Nia atau Crit atau Jrenk-, dilahirkan pada bulan Februari (maaph saya lupa tanggalnya, memang saya termasuk teman yang tidak baik!) oleh pasangan Bapak Mustiko dan Ny. Mustiko tentunya. Cahya, adiknya, sekarang juga stay di Jember dan satu kos pula dengan Nia.
*Ups, baru saja saya menerima sms-nya sekitar 1 menit yang lalu bahwa alamat rumahnya di Sidorukun Rt. 01/02, Buluagung-Siliragung, Kabupaten Banyuwangi. Wih,,,alamatnya saja hampir sama dengan rumah saya masih pakai RT-RW, terbukti kalau kami sama-sama dari desa. Hehe. Informasi tambahan, yang saya dapatkan baru saja dari dia adalah, Nia lahir tanggal 28 Februari 1987.
Tidak pernah satu kelas waktu SMA, berbeda jurusan waktu kuliah dan beda profesi waktu mencari nafkah, bukan alasan bahwa kami tidak bisa berteman. Kelas selalu bersebelahan, saya 1.3 dia 1.4, saya 2.1 dia 2.2, saya 3 IPS 2 dia 3 IPS 1, saya kuliah jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP dia jurusan Manajemen FE, dan terakhir saya berprofesi sebagai announcer (penyiar radio) dan Nia sebagai pegawai Bank (Bankir).
Berfoto adalah hobi kami yang memang tidak terhindarkan! Maklum, kami sama-sama tidak cantik, tapi kami sama-sama menarik. Ahay! Tapi itu memang terbukti lho!-sedikit narsis biar eksis-.
Kami berteman dengan bekal perbedaan walaupun ada sedikit persamaan -kalau dipaksakan-. Kami yang hore, yang boros -harus saling mengingatkan-, dan kami yang kadang ginjal-ginjal sendiri waktu ada cowok cakep. Itulah kami!
Tetapi yang akan saya bahas adalah Nia yang akan saya bandingkan dengan saya, dalam artian ditilik dari kehidupan kami masing-masing.
Nia yang punya banyak pacar tetapi tidak berani berselingkuh. Pernah selingkuh sekali, dan saya yang kerepotan bikin alasan ke pacar aslinya! (Nia, tolong ingat-ingat kejadia di wartel depan sekolah, hahaha). Akhirnya mungkin dia sekarang sudah tobat dan kapok untuk berselingkuh lagi. Berbeda dengan saya yang hanya punya satu pacar, tetapi berani mendua atau mentiga atau me-,me-, yang lain. Contohnya seperti ini, sekarang Nia berpacaran dengan si A-uniknya dia selalu macak sok serius dengan hubungannya yang lagi in-. Tiba-tiba saja beberapa waktu menjelang, saya sudah melihat dia berboncengan dengan cowok yang beda -dan lagi-lagi dia bilang serius tentang hubungannya ini-, begitu terus sampai dia sekarang menjalin cinta dengan satu orang saja. Tapi adegan gonta-ganti pacar ini baru berakhir pada saat ini pacaran dengan yang terakhir ini.
Nia lebih berani dari saya! Dia bisa nekat untuk melakukan aksi ekstrim, yang mungkin kalau masuk tipi, akan ada tulisan don't try this at home! Hehe. Sangking nekadnya dia, ada beberapa kejadian yang bahkan mengancam akademis dan kesehatannya. Ini tidak akan saya bahas secara detail karena mungkin akan menyinggung perasaan beberapa pihak. Cukup saya dan Nia saja yang tahu.
Nia tidak pikir panjang dalam melakukan aksinya, efek dari berani yang berlebihan, membuat saya yang notabene sebagai temannya menjadi "korban", dalam artian saya mau tidak mau, bisa tidak bisa harus membantu menyelamatkan kehidupannya. Seperti saat ini yang tengah kami hadapi adalah kami berbisnis tas untuk menyambung hidup. Dramatis memang, tapi itulah kami! Keberanian Nia bertolak belakang dengan saya yang tidak mau "nekat" untuk hal-hal tertentu.
Kami sama-sama ekstrovert. Kami bisa bercerita al-hal yang bersifat rahasia dan vulgar kepada siapa pun-tentunya bukan sembarang orang- yang kami kenal baik. Tidak ada hal yang bersifat terlalu rahasia bagi kami, selama itu tidak meyinggung perasaan orang tua kami. Apalagi kalau hanya saya dan Nia saja, kami pasti akan membuka tabir dimana rahasia itu belum terbaca oleh pihak lain. Kalaupun itu merupakan cerita basi, paling tidak kami sudah saling berbagi.
Nia yang dulu sering nginap dirumah saya, sekarang sudah baik-baik saja dengan kehidupannya. Semoga!
Kami yang dulu waktu SMA sering tukar-menukar tas, kalau baju dan sepatu sangat tidak mungkin -mengingat ukuran badan dan kaki kita berbeda-, sekarang kami malah bisnis tas.
Nia yang dulu sering minta dicomblangin dengan teman cowok saya, ex: inisial F, sekarang sudah menjalin hubungan serius dan sehat dengan cowoknya. Semoga langgeng dan aman!
Nia yang dulu anak kos yang nelangsa setiap Kamis, Jum'at, dan Sabtu -karena hore banyak uang pas hari Senin sampai Rabu-, sekarang sudah bisa menghandle keuangan sendiri dengan baik -semoga-, atau paling tidak Nia sekarang sudah bisa berdiri di atas kaki sendiri dan bisa membantu keluarga kecil pak Mustiko. Ikut bersyukur!
Nia yang dulu secara penampilan beda dengan sekarang, mengingat sekarang sudah bekerja, akan tetap sama di mata saya!
Teman berkualitas, dimana pada saat bertemu, kami pasti akan akan melakukan hal-hal yang bermanfaat atau paling tidak ada "sesuatu" yang bisa dibagikan.
Semoga walau kita jarang bertemu, kita akan tetap menjadi sesuatu yang berkualitas!
Salam hangat untuk Nia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar