Rabu, 11 Januari 2012

Tanpa Disadari, Aku Tersindir Oleh Bunga Itu.

Beberapa bulan terakhir, sekitar mulai 6 atau 7 bulan lalu, saya lagi getol berkunjung ke pasar Tanjung. Untuk apa? Belanja kebutuhan rumah tangga? Bukan. Saya tipe perempuan yang tidak begitu bisa menawar dan malas berbelanja kalau tidak ada kebutuhan (tapi sekali belanja-dan saya mudah tergoda barang bagus-, akan membuat pacar saya tepuk jidat! Oh My God, sebegitu parahkah keborosan saya di periode tertentu?! Baiklah sayang, belanjaku memang menguji kesabaranmu. Hehe).

Kembali ke pasar Tanjung. Pasar induk yang berada di Kabupaten Jember ini terletak diantara Jl. Trunojoyo dan Jl. Samanhudi. Aktivitas pasar yang tidak pernah mati oleh waktu dan keadaan. Pelbagai jenis barang yang masih dibutuhkan khalayak, terjual disana. Tapi bukan pasar Tanjung yang akan saya bahas. Melainkan salah satu komoditi yang dijual di sana. Iya, langsung saja saya sebut! Saya lagi menikmati sensasi bunga Sedap Malam yang terjual disana. Temans gampang sekali mencarinya. Masuk diparkiran depan yang ada tulisan "PASAR TANJUNG", sekitar 5 langkah belok kiri menaiki tangga. Nah, di tangga itulah penjual sedap malam membuka lapaknya (dekat penjual "pedalaman").
Dari dulu sebenarnya saya suka bunga ini, tetapi waktu masih dirumah dan masa kuliah, saya tidak sempat membeli dan belum punya waktu untuk merawat.

Nah, sekarang sudah saatnya saya harus memanjakan diri dengan aroma bunga yang sampai saat ini bisa membuat pikiran saya menjadi "lebih hidup". Artinya, setiap menghirup bunga ini, saya merasa lebih tenang (walau sedikit hiperbola!), tapi itu nyata.
Biasanya bunga sedap malam identik dengan suasana pernikahan. Entah itu dijadikan wewangian di kamar pengantin, atau bahkan dijadikan hiasan di koade (istana pengantin). Tapi sekarang, temans bisa menemukan bunga ini di kamar saya setiap hari. Saya taruh di pojok dekat lemari pakaian saya! Tidak hanya melihat, temans juga akan saya bagi harumnya! Hehe. Sekarang saya jadwalkan untuk membeli sedap malam seminggu sekali, mengganti air dan memotong batang bawahnya setiap hari. Trik ini saya dapatkan dari saudara saya yang berprofesi sebagai penjual bunga di Pasar Rogojampi Banyuwangi (matur nuwun Lek Tris! Semoga dagangan bunganya lancar terus, amin).

Setelah saya begitu terhipnosis dengan harum dan bentuk bunganya yang bagus (saya dulu tidak se-peka ini terhadap be-bunga-an), saya mulai mencari apa sebenarnya bunga sedap malam itu. Ini hasil yang saya peroleh dari Google, sebuah artikel tentang sedap malam,"...Bunga yang berasal dari Meksiko ini juga disukai di manca negara. Masyarakat Jepang menggunakan bunga sedap malam sebagai lambang cinta. Di Thailand, bunga yang harum di malam hari ini adalah kesayangan para perangkai bunga karena sifatnya yang harum dan tidak mudah layu. Masyarakat Eropa memakai bunga bernama Latin Polianthes tuberosa Linn ini dalam upacara keagamaan. Tak heran bila bunga yang dikenal di luar negeri dengan nama tuberosa ini dijumpai menghiasi altar di gereja-gereja".

Begitu luar biasa bukan? Bunga lambang cinta, bunga kesayangan para perangkai bunga, sampai bunga yng digunakan dalam upacara keagamaan yang bersifat sakral. Saya teruskan membaca artikel, pada baris berikutnya bahkan membuat saya sedikit mengerutkan alis dan akhirnya tersenyum sendiri. Tahukah temans, apa bunyi lanjutan artikel tersebut? Berikut petikannya," Keharumannya yang tak kalah dengan bunga melati membuat sedap malam dijuluki di luar negeri sebagai dangerous pleasure (kesenangan yang berbahaya). Tidak jelas mengapa disebut demikian. Namun, ada tahayul kuno di Perancis yang melarang anak gadis menghirup wangi bunga ini di kala malam karena akan membawa suasana romantis dalam diri mereka. Larangan yang sama juga berlaku di India dengan alasan yang sama pula, sehingga bunga ini diberi nama rat ki rani (kekasih gelap)".

Oke, saya akui. Di sinilah letak ketersinggungan saya! Hehe. Berarti secara tidak langsung saya juga memiliki sifat yang dangerous pleasure. Artinya, saya suka melakukan hal yang berbahaya tetapi menyenangkan. Saya berpikir sejenak dan ternyata benar! Kesenangan dalam bentuk apa itu? Hanya saya dan beberapa orang saja yang tahu -off the record-. Tidak bisa dijelaskan karena bisa menyinggung perasaan orang lain. Karena pernyataan dari masyarakat India -yang percaya- bunga ini sudah berkonotasi negatif -dari rat ki rani (kekasih gelap) . Saya hanya bisa tersenyum, sekali lagi. Tak apa lah, semua saya maknai sebagai proses hidup saya, tanpa harus menyingkirkan kesenangan saya akan bunga sedap malam ini.

Tetapi ada hal yang mebuat saya bernapas lega dan berusaha terus mempertahankan bunga ini sebagai bunga kebanggaan saya (sempat khawatir kalau misalnya saya jadi tinggal di Pulau Borneo, apakah ada yang jual sedap malam?) setelah saya teruskan membaca artikel tersebut. Apa itu? Ternyata, di India, selain mempercayai "kekasih gelap" sebagai arti dari sedap malam, mereka juga percaya akan khasiat sedap malam untuk pengobatan. Berikut petikan artikelnya, "...pengobatan kuno dari India, Ayurveda, mengakui khasiat bunga yang juga disebut orang Sunda sebagai sundel malam ini bagi kesehatan. Menurut Ayurveda, sedap malam dikenal bisa memperbaiki ketenangan pikiran seseorang. Bunga ini bisa membuka chakra mahkota, sehingga memperbaiki kekuatan fisik seseorang. Sedap malam juga memperkuat inspirasi artistik dalam diri seseorang karena kemampuannya menstimulasi sisi kanan otak yang mengurusi bagian kreativitas. Dari stimulasi di otak kanan itu sedap malam memberi ketenangan di pikiran dan hati".
Temans juga tidak perlu khawatir, sedap malam ternyata juga bisa menyembuhkan dan mencegah beberapa penyakit, diantaranya menurunkan panas, katarak, radang mata, bisul(Furunculus) dan bengkak (Edema), meningkatkan stamina, susah tidur, menenangkan pikiran dan hati, penambah darah, dan pandangan kabur, serta banyak sekali manfaat lainnya. Bisa juga digunakan untuk penambah aroma pada kudapan (makanan tertentu, yang pernah saya lihat di acara masak di tivi)!  
Terlepas dari arti, khasiat dan kepercayaan dari pelbagai orang (bahkan negara tertentu), sedap malam menjadi bunga yang sampai saat ini masih menempati posisi teratas diantara jajaran bunga yang ditawarkan kepada saya. Selain karena saya menyukai baunya yang harum (sampai ada yang menganggap saya seperti dukun dengan nuansa mistis, hehe, tak apa lah!), bisa juga saya gunakan sebagai latihan sejak dini agar tidak kaget pada saat  terpasang bunga ini di kamar pengantin saya nanti (mengharap! :p ).
Saya yakin, temans pasti punya pilihan bunga yang mendeskripsikan karakter dari temans (tanpa disadari, seperti saya!). Karena kadang apa yang kita pilih dan kita sukai tanpa sengaja, merupakan karakter dan cerminan diri yang tidak pernah disadari sebelumnya!
Nah, sekarang saatnya saya hirup lagi bunga yang ada di pojok kamar saya.
Selamat menemukan karakter diri Anda lewat bunga!
:) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar