Minggu, 08 Januari 2012

'Kuda Besi' ini membawaku!

Seorang teman baru saja menyarankan untuk menulis tentang 'kuda besi' saya. Muncullah beberapa kosa kata di benak saya dan harus dengan segera ditumpahkan dalam sebuah tulisan. Berhubung 'kuda besi' ini juga belum pernah saya miliki potonya, dengan segera juga saya take photonya waktu 'kuda besi' ini terparkir rapi di parkiran kantor saya.
Baik, akan saya jelaskan bagaimana rupa dari 'kuda besi' saya ini.
Beroda dua dengan body berwarna silver-hitam, V*G* diproduksi dari pabrik otomotif Jepang bernama Y*M*H* - merk sengaja saya sensor, tidak etis untuk dipublikasikan-. Awal SMA saya mendapatkan 'kuda besi' ini. Berlagak petentang-petenteng ke sekolah dengan motor baru ternyata membuat saya menjadi lebih pede. Hehe.
Kronologis yang akan saya ungkapkan tentang hubungan saya dengan 'kuda besi' ini adalah pengorbanannya terhadap keberlangsungan hidup saya. Baik itu dalam bidang akademik, meniti karier, bahkan perjalanan cinta saya. Oke, kita akan bahas satu persatu dari beberapa aspek ini.
1. Bidang akademik. 'Kuda besi' ini menemani perjalanan akademis saya sejak saya pertama masuk SMA tahun 2002 sampai tahun 2005, kemudian saya bawa waktu saya kuliah tahun 2005. Mengantar saya mencari tugas, mengopy tugas, dan segala macam bentuk tetekbengek dunia pendidikan.
2. Meniti karier. Walaupun sudah mencoba menaiki 'kuda besi' lain, rasanya saya lebih expert dengan si silver-hitam ini. Setiap hari mengantar saya, menunggu saya, dan kembali lagi ke kosan, ya saya tetap dengan dia. Oh, begitu setianya dia ini.
3. Perjalanan cinta. Nah, ini cerita yang paling menarik tentang seberapa besar peran silver-hitam ini dalam kisah romantic saya. Mulai dari pacar pertama saya di SMA, mantan saya yang notabene tetangga saya, mantan saya yang kuliah di Surabaya, selingkuhan saya yang di Jember, sampai pada pacar saya yang sekarang, semua menikmati sensasi menaiki si silver-hitam ini.

Tidak hanya pacar atau kisah romantis saya saja yang ditemani 'kuda besi' ini. Teman-teman saya juga sudah menikmati rasanya menaiki silver-hitam saya ini. Dia saya pakai untuk mengantar teman, latihan band, hepi-hepi, dan segala bentuk aktivitas saya beserta teman-teman saya.
Macet, rantai lepas, ban meletus, habis bensin, busi mati, sadel ketinggian, standard lepas-sampai harus disangga pakai karet gelang-, sampai nabrak kucing pun pernah saya alami dengan si silver-hitam ini.
Bahkan sangking setianya dia kepada saya, ada beberapa teman SMA saya yang tanya, "motormu sik yang dulu iku Vik?" dan bahkan ada teman lama yang tidak pernah bertemu pas sekali bertemu langsung bilang, "Kamu Vika yang motornya V*G* kan?", serta tidak jarang juga ada yang bilang, "Wah, motor iki sik ono ae Vik! Awet.","Gak arep mbok dol-jual,red- motormu Vik?", "Ojo dijual motormu Jrenk, eman-eman akeh kenangane", serta banyak lagi ungkapan lain tentang 'kuda besi' saya itu.
Saya selalu mewanti-wanti kepada keluarga saya, JANGAN PERNAH MENJUAL SILVER-HITAM saya. Karena banyak cerita saya yang ada di atas sadel motor itu.
Walaupun cuma benda yang mungkin nanti nilai jualnya sudah benar-benar tidak layak lagi, saya akan menghargai peran serta dari 2002 sampai saat ini.
Love Si Silver-Hitam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar